Rabu, 22 Oktober 2014

KENDARAAN PRIBADI VS ANGKUTAN UMUM SAAT KE KAMPUS

A. Kendaraan Pribadi

             (1.) Mobil




kelebihan:

  • Terlindungnya dari kecelakangan fisik.
  • Terlindungnya dari debu dan polusi.
  • Terlindungnya dari hujan dan angin jalan.
  • Keamanannya terjamin.
  • Jumlah penumpang lebih dari dua orang.
Kekurangan:
  • Tidak bisa menyelip seperti roda dua pada saat terkena macet.
  • Biaya bensin lebih mahal.
  • Sulit mendapatkan parkiran.

  (2.) Motor




Karena menggunakan motor sangatlah menguntungkan tetapi dari segi menguntungkan disana terdapat kelemahannya menggunakan motor saat berkendara. Disini saya akan memberi tahu apa saja keuntungan/kelebihan yang kita dapat menggunakan motor pada saat ke kampus dan kekurangan/kerugian yang kita dapat menggunakan motor.

Kelebihan:
  • Jika terkena macetnya lalu lintas menggunakan motor bisa nyalip dari segimanapun 
  • Hemat bensin / bahan bakar 
  • Mudah dalam urusan parkir.
  • Biaya perawatan dan operasional yang rendah.
  • Harga beli yang murah dan terjangkau banyak kalangan masyarakat, dan lain sebagainya.
Kekurangan:
  •  Kurang terlindung dari hujan.
  • Kurang terlindung dari polusi dan debu jalanan.
  • Kurang terlindung dari kecelakaan fisik.
  • Kurang terlindung dari angin di jalan.
  • Jumlah penumpang yang hanya dua orang.
  • Sasaran utama dan empuk bagi para pelaku curanmor.
  • Keluwesan dan kemudahannya mengundang kebiasaan mengemudi yang bodoh. 
  • Ban kurang tahan jebakan paku yang menggembosi ban motor. 
  • Kurang tahan situasi banjir. 
  • Harus memakai pakaian berkendara motor yang risih dan panas saat siang hari yang terik mataharinya.
   Jika kalian berangkat ke kampus menggunakan motor pakailah alat pelindung seperti; helm, jaket, dan masker. tujuannya kalian agar terlindung dari bahaya.

B. Angkutan Umum


       Indonesia memiliki beraneka ragam angkutan umum. di Jakarta, ada mikrolet, bus kopaja, metromini, mayasari bakti, PPD, patas non AC, patas AC, bus jepang, busway, taksi, bajaj, ojek, dan kereta api listrik untuk jarak yang lebih jauh. Tarif yang dikenakanpun beraneka ragam, paling murah Rp 2.000 sampai puluhan bahkan ratusan ribu.






Apa kelebihan dari naik angkot?

    1. Naik angkutan umum kita bisa tidur di angkot. Tentu sebelum menjalankan aksi tersebut harus berdoa terlebih dahulu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
    2. Tentunya kita tidak perlu membeli angkot untuk menggunakannya, tidak seperti motor dan mobil yang harus membeli terlebih dahulu sebelum digunakan.
    3. Tentunya kita bisa berkenalan dengan orang yang duduk disebelah. Semua bisa melakukannya hanya dengan modal nekad dan SKSD (Sok Kenal Sok Dekat). Mungkin saja bisa menambah koneksi atau mendapatkan jodoh di angkot. heheee:D
    4. Kalau terjadi kecelakaan setidaknya bisa memarah-marahi supir karena yang mengendarai mobilnya supir. Kalau bawa motor atau mobil, kemungkinan kita yang dimaki-maki kalau terjadi kecelakaan. Kalau di angkot, kita bisa melimpahkan kesalahan kepada supir, dan hatipun lega.
    5. Melatih kesabaran. Menunggu angkot datang dan bisa naik kedalamnya membutuhkan kesabaran, apalagi kalau ngetem. Kalau sudah penuh dan tidak mendapatkan jatah, maka harus menunggu lagi.
    6. Mendekatkan manusia dengan Tuhan. Untuk naik bus ataupun angkot boro-boro bisa naik dengan tenang. Angkot belum berhenti kita harus naik. Untuk turun, belum berhenti sudah diteriaki “ayo! ayo! kaki kiri! kaki kiri!”. Selama di angkotpun hati komat kamit memanjatkan doa supaya sampai di tempat tujuan karena tidak jarang angkot yang dikendarai oleh sang supir bak film Fast & Furious.


    Dan, apa saja kekurangan dari naik angkot?

    1. Kita tidak bisa membawa barang dalam jumlah yang banyak. Namun, jika menggunakan taksi akan lain cerita karena dapat membawa barang cukup banyak.
    2. Kurang efektif karena harus mengoper-oper angkot untuk bepergian jarak jauh. Angkot memiliki kekurangan, yaitu tidak bisa mengantar penumpang sampai persis di depan tempat tujuan. Penumpang biasanya harus menyambung ke angkot dengan trayek lain dan masih harus berjalan kaki untuk sampai ke tempat tujuan. Namun, berbeda dengan taksi, ojek, dan bajaj yang bisa mengantarkan penumpang langsung sampai ke tempat tujuan, tentu dengan tarif yang jauh lebih mahal dari mikrolet dan bus.
    3. Kurang aman. Banyak kejadian penjambretan, penodongan, dan pemerkosaan. Pernah teman saya yang kehilangan handphone di dalam bus karena tasnya disilet. Pernah juga saya ditodong oleh sekelompok penodong yang memaksa saya untuk membuka tas saya, namun untungnya tidak ada barang berharga sehingga tidak ada satu barangpun yang dijambret. Belum lagi para pengamen atau pengemis yang membuat situasi tidak nyaman bagi penumpang, khususnya penumpang wanita. Kasus lainnya adalah kasus pemerkosaan di mikrolet 26. Kasus pemerkosaan dan penjambretan di taksi juga seringkali kita dengar atau baca beritanya. Busway yang diklaim lebih amanpun juga tidak terhindar dari kejahatan pelecehan seksual seperti yang terjadi baru-baru ini.
    4. Kurang nyaman. Tempat duduk yang terbatas memaksa penumpang harus berdiri jika tidak mendapat jatah tempat duduk. Belum lagi kalau naik bus di jam-jam sibuk, gencet-gencetan.





    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar