Sabtu, 29 November 2014

Pasar Pesaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna (penerima harga (price-taker). 
  • Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan rfect competition) adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai peapakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk. 
    • Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu mempengaruhi pasar. Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar persaingan sempurna yaitu : 
      • Semua perusahaan memproduksi barang/produk yang homogenitas. Produk yang homogen adalah produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya. 
      • Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi yang sempurna. Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk dan input yang dijual sehingga konsumen tidak akan mengelami perlakuan harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. 
  • Output sebuah perusahaan relative kecil dibandingkan dengan output pasar. Jumlah output setiap perusahaan secara inividu dianggap relative kecil dibandingkan dengan jumlah output seluruh perusahaan dalam industri. 
    • Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar dengan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar karena perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar. 
  • Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar, hal ini disebabkan oleh adanya faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi. 


Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna
- Terdapat banyak sekali penjual (perusahaan) dan pembeli.
- Produk-produk homogen (persis sama).
- Bebas keluar masuk pasr.
- Penjual dan pembeli mengetahui kondisi pasr secara sempurna.
- Faktor-faktor produksi bergerak bebas.
- Tidak ada campur tangan pemerintah.

Kelebihan dan kelemahan Pasar Persaingan Sempurna.
Berikut ini adalah Kelebihan pasar persaingan sempurna:
  1. Pada pasar persaingan sempruna tidak tampak kegiatan saling menyaingi antarpembeli.
  2. Penjual tidak mungkin mengadakan persaingan harga dengan maksud merebut pasar, karena harga pasar adalah suatu yang harus diterima masing-masing produsen.
  3. Barang yang ditawarkan penjual akan laku berapa pun jumlahnya tanpa mengalami penurunan harga.
  4. Tidak mungkin mengugah bentuk barang untuk membuat pasar karena adanya homogenitas barang.
  5. Informasi tentang pasar telah diketahui oleh saingan usaha dan usaha untuk menyaingi perusahaan lainnya juga tidak menghasilkan apa-apa, karena jumlah saingan sangat tidak terbatas.
  6. Konsumen tidak perlu beradu tegang tentang tawar-menawar harga barang karena harga tidak dapat dipengaruhi oleh siapapun.
Selain mempunyai beberapa kebaikan, pasar persaingan sempurna mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut:
  1. Tidak mendorong inovasi. Di dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh perusahaan lain.
  2. Membatasi pilihan konsumen, karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahaan adalah seratus persen sama, sehingga membuat konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya.
  3. Distribusi pendapatan yang tidak merata/ tidak seimbang. 

Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna 

Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar yang lainnya antara lain : 

1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi 

Sebelum menerangkan kebaikan dari pasar persaingan sempurna ditinjau dari sudut efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi yaitu: 

a. Efisiensi produktif : Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang pertama, untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang paling minimal. 

b. Efisiensi Alokatif 

Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat apakah alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan ekonomi/produksi telah dicapai tingkat yang maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan dimana harga=biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat. 

Efisiensi dalam persaingan sempurna 

Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan diatas akan selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti efisiensi produktif yang telah dijelaskan dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh perushaan dalam persaingan sempurna. 

Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil penjualan marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang keadaan ini berlaku: harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif. 

Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dicapai didalam pasar persaingan sempurna. 

2. Kebebasan bertindak dan memilih 

Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolonan kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu akan membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan yang disukainya. Juga kebebasaannya untuk memilih barang yang dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas. 

Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam masyarakat, efisiensilah yang menjadi factor yang menentukan pengalokasinya. Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang akan dibuatnya dalam menggunakan factor-faktor produksi yang mereka miliki. 

Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga memiliki keburukan-keburukan antara lain : 

1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi 

Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal, Karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan teknologi dan inovasi. 

Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli ekonomi juga berpendapat kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan sempurna karena perusahaan-perusahan yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk membuat penyelidikan untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik. Penyelidikan seperti itu sering kali sangat mahal biayanya dan tidak dapat dipikul oleh perusahaan yang kecil ukurannya. 

2. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial 

Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangnan perusahaan, penggunaannya mungkimn sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan. 

3. Membatasi pilihan konsumen 

Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya. 

4. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi 

Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi tidak berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk pasar lainnya mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala ekonomi,perkembangan teknologi dan inovasi. 

5. Distribusi pendapatan tidak selalu rata 

Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan kaya.

Utilitas dan Kurva Indiferens

Kurva indiferensi dalam mikroekonomi adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara dua bundel barang di mana konsumen mendapatkan kepuasan yang sama (indiferen) pada tiap-tiap titik kombinasi kuantitas (Q) kedua bundel tersebut.

Sejarah
  • Teori kurva indeferensi dikembangkan oleh Francis Ysidro Edgeworth, Vilfredo Pareto, dan kawan-kawan di awal abad ke-20. Teori ini diturunkan dari teori utilitas ordinal, yang mengasumsikan bahwa setiap orang selalu dapat mengurutkan preferensinya. Dengan kata lain, seseorang selalu dapat menentukan bahwa ia lebih menyukai barang A dibanding barang B, dan lebih suka barang B dibanding barang C, lebih suka barang C daripada barang D dan seterusnya.

Peta dan ciri dari kurva indiferensi

Sebuah grafik dari kurva indiferensi untuk seorang konsumen dihubungkan dengan tingkat utilitas/kepuasan berbeda disebut dengan peta indiferensi. Titik kembalinya tingkat kepuasan yang berbeda setiap unitnya dihubungkan dengan kurva indiferensi yang berbeda satu sama lain. Sebuah kurva indiferensi menjabarkan sebuah himpunan preferensi pribadi dan bisa berbeda pada orang satu dan lainnya.
Kurva indiferensi biasanya dijelaskan menjadi :
1.    Dijabarkan hanya pada kuadran positif (+) diagram Cartesius dari komoditas berdasarkan kuantitas.
2.    Melengkung secara negatif (-) Sebagai Kuantitas yang dikonsumsi dari satu barang (x) meningkat, kepuasan total akan naik jika tidak di kompensasikan oleh sebuah penurunan dalam kuantitas yang dikonsumsi pada barang lain (y). Sama dengan kekenyangan, dimana lebih dari barang (atau keduanya) sama derajatnya di prefrensikan untuk tidak ditingkatkan, tidak diikutsertakan. (jika utilitas U=f(x, y), U, dalam dimensi ke tiga, tidak memiliki sebuah maksimum lokal untuk semua x dan y).
3.    Lengkap, seperti semua titik dalam kurva indiferen dirangking sama besar dalam hal selera dan dirangking baik lebih atau kurang di sukai dibandingkan titik lainnya yang tidak ada dalam kurva. Jadi, dengan  tidak ada dua kurva yang akan bersilangan (selain non-satiasi akan dilanggar).
4.    Transitif dengan hubungan ke titik dalam kurva indiferen yang berbeda. Itu terjadi, jika tiap titik dalam I2 adalah selera (yang terbatas) pada tiap titik dalam I1, dan tiap titik dalam I3 dihubungkan ke tiap titik dalam I2, tiap titik dalam I3 dihubungkan ke tiap titik dalam I1. Sebuah lengkungan negatif dan transitifitas tidak dimasukan persilangan kurva indiferen, karena garis lurus dari kedua sisi tersebut bersilangan akan memberi rangking prefrensi yang tidak satu sisi dan intransitif.
5.    (secara terbatas) convex (dijatuhkan dari bawah). Dengan preferensi convex menyebabkan sebuah pemunculan dari asal kurva indiferen. Sebagai konsumen menurunkan konsumsi dari satu barang dalam unit suksesif, jumlah besar dari barang lainnya akan dibutuhkan untuk mempertahankan kepuasan tidak berubah, efek substitusi.

Asumsi

Ambil a, b dan c menjadi kumpulan (vektor) dari barang, seperti kombinasi (x, y) di atas, dimana kemungkinan adanya perbedaan jumlah dari tiap barang dalam kumpulan yang berbeda. Asumsi pertama adalah kebutuhan untuk sebuah representasi yang dibuat dnegan baik dari selera stabil untuk para konsumen sebagai agen ekonomi, asumsi kedua disesuaikan.
Rasionalitas (dalam hubungannya dalam konteks matematik yang umum), keterselesaian + transtifitas. Untuk rangking pemberian prefrensi, konsumen bisa memilih kumpulan yang terbaik antara a, b dan c dari terbawah ke tertinggi.
Kontinuitas, Ini berarti kamu bisa memilih untuk mengonsumsi berapapun jumlah barang. Contohnya, saya bisa minum 11 mL soda, atau 12mL, atau 132 mL. Saya tidak dipaksa untuk meminum dua liter atau tidak sama sekali. Lihat juga fungsi kontinuitas dalam matematik.
Dari ciri yang tersisa di atas, seharusnya, ciri (kofeksitas) telah dilanggar oleh munculnya kurva indiferen keluar dari asal konsumen tertentu dengan memberikan dorongan ke anggaran. Teori konsumen kemudian menyebabkan konsumsi kosong untuk satu dari dua barang, katakanlah barang Y, dalam ekuilibirium ke anggaran konsumen. Ini akan mencontohkan sebuah solusi pojok. Lebih jauh, penurunan dalam harga barang Y di atas jarak tertentu mungkin akan meninggalkan jumlah/kuantitas yang diminta tidak akan berubah dari kosong (0) dan sesudahnya dimana penurunan harga selanjutnya mengganti semua pendapatan dan konsumsi jauh-jauh dari X dan Y. Rasio dari implikasi tersebut mensugestikan kenapa konfeksitas biasanya diasumsikan juga.

Aplikasi

Teori konsumen menggunakan kurva indiferensi dan penghematan anggaran untuk menghasilkan kurva permintaan konsumen.

Contoh dari Kurva Indiferensi

Konsumen akan lebih ke I3 daripada ke I2, dan akan lebih ke I2 daripada I1, tetapi tidak peduli dimana sang konsumen berada dalam kurva indiferen yang diwakilkan. Lekukan dari sebuah kurva indiferen (dalam nilai mutlak), dikenal oleh para ekonom sebagai rasio marjinal dari subtitusi, menunjukkan rasio dimana konsumen ingin memberi satu barang untuk ditukar lebih dengan barang yang lain. Untuk kebanyakan barang rata-rata marjinal dari subtitusi tidak tetap sehingga kurva indiferen mereka melekuk dengan tajam. Kurva tersebut merupakan konfeks dari aslinya, menjelaskan efek negatif subtitusi. Selaras dengan kenaikan harga untuk pendapatan tetap, konsumen mencari barang subtitusi yang lebih murah pada kurva indifeen yang lebih rendah. Efek subtitusi diperkuat dengan efek pendapatan atau pendapatan nyata yang lebih rendah (Beattie-LaFrance). Sebuah contoh dari sebuah fungsi utilitas yang membuat kurva indiferen dari jenis ini adalah fungsi Coubb-Douglas.
Jika barang merupakan subtitusi sempurna maka kurva indiferen akan menjadi garis yang paralel karena konsumen akan meninginkan pertukaran pada sebuah rasio tetap. Rata-rata marjinal dari subtitusi selalu konstan.
Jika barang merupakan komplementer sempurna maka kurva indiferensi akan menjadi berbentuk L. Contohnya seperti jika kamu mempunyai sebuah resep kue yang terdiri dari 3 cangkir tepung dan 1 cangkir gula. Tidak peduli berapapun tepung ekstra yang dipunya, tidak akan bisa membuat kue lebih banyak lagi karena tidak adanya kelebihan gula. Contoh lain dari komplementer sempurna adalah sepatu kiri dan sepatu kanan. Konsumen tidak menjadi lebih untung jika mempunyai banyak sepatu kanan jika hanya mempunyai sepatu kiri satu buah. Sepatu kanan tambahan memiliki utilitas marjinal kosong (0) tanpa adanya sepatu kiri yang sejumlah. Rata-rata marjinal dari subtitusi bisa kosong atau tak terbatas.
Bentuk berbeda dari kurva menyebabkan respon yang berbeda kepada perubahan harga seperti yang ditunjukkan oleh analisa permintaan dalam teori konsumen. Hasilnya akan diterangkan disini. Sebuah garis harga dan anggaran ynang berubah yang membuat seorang konsumen dalam ekuilibrium dalam kurva indiferensi yang sama.

Relasi Prefrensi dan Utilitas

Teori pilihan resminya mewakilkan konsumen dengan sebuah relasi prefrensi, dan menggunakan penggambaran ini untuk mendapatkan kurva indiferensi.
Ide tentang sebuah kurva indiferensi merupakan penggambaran jelas: Jika seorang konsumen mendapatkan kepuasan yang sama dengan 1 apel dan 4 pisang, 2 apel dan 2 pisang, atau 5 apel dan 1 pisang, kombinasi ini akan berada dalam kurva indiferensi yang sama.

Relasi Prefrensi

Relasi prefrensi adalah komplit jika semua pasangan bisa diberi peringkat. Relasitersebut merupakan relasi transitif jika kapanpun dan lalu masukan sebuah elemen tertentu dari pasangan, seperti. Seharusnya salah satu membangun daftar dari elemen lain dari yang merupakan indiferen, di mata konsumen. Denotasikan elemen pertama dalam daftar ini dengan, yang kedua dengan dan seterusnya. Membentuk sebuah kurva indiferensi karena untuk semua.

Hubungan Formal ke Teori Utilitas

Dalam teori utilitas, fungsi utilitas dari agen adalah fungsi yang memberi peringkat semua pasangan dari bundel konsumsi dengan urutan prefrensi (kelengkapan) maka adanya set tiga atau lebih bundel membentuk sebuah relasi transitif. Ini berarti untuk setiap bundel ada sebuah relasi unik, menunjukkan utilitas (kepuasan) relasinya yang diasosiasikan.
Relasi disebut dengan fungsi utilitas. Jarak dari fungsi tersebut merupakan sebuah set dari bilangan real. Nilai sebenarnya dari fungsi tersebut tidak penting. Hanya peringkat dari nilai-nilai tersebut memiliki isi untuk teori tersebut. Lebih tepatnya, jika lalu bundel dijelaskan sebagai setidaknya sama baik dengan bundel . Jika  bundel dijelaskan secara terbatas diprefrensikan ke bundel .
Kurva indiferensi melalui harus mengirim pada tiap bundel dalam kurva dalam tingkat utilitas yang sama dengan bundel. Dengan kata lain, jika salah satu akan mengganti jumlah dengan, satu tersebut harus mengubah kuantitas dari dengan jumlah seperti itu, akhirnya, tidak ada perubahan pada U: atau, mengganti 0 menjadi (Eq. 1) di atas untuk memecahkan dy/dx :
Maka, rasio dari utilitas marjinal memberi nilai absolut dari lekukan kurva indiferens pada titik. Rasio ini disebut dengan rasio marjinal dari subtitusi.
Contoh :
·      Utilitas Linier
Jika fungsi utilitas merupakan bentuk dari maka utilitas marjinal dari adalah dan utilitas marjinal dari adalah lekukan dari kurva indiferens adalah, selanjutnya, Melihat dimana lekukan tersebut tidak bergantung pada atau Kurva indiferens merupakan garis lurus.
·      Utilitas Cobb-Douglas
Jika fungsi utilitas merupakan bentuk dari utilitas marjinal dari adalah utilitas marjinal adalah Rasio marjinal dari subtitusi, dan kemudian lekukannya dari kurva indiferens.
·      Utilitas CES
Sebuah CES (Constant Elasticity of Subtitusion) dalam bentuk umum ialah dimana dan  ([Cobb-Douglas] merupakan kasus spesial dari utilitas CES) Utilitas marjinal diberi oleh dan Lalu, bersama kurva indiferens.
Contoh ini mungkin berguna sebagai model ekonomi dalam konteks inidivual atau permintaan agregat.
Utilitas Non Linear
Misal model Utilits sebagai berikut :
dimana i = 1, 2, ... n X i= Jenis barang ke i yang ingin dibeli konsumen bi = koefisien regresi A = Anggaran yang dimiliki konsumen maka banyaknya Xi optimal yang dapat dibeli konsumen adalah :
Xi = (Abi)/(Pxi.Σbi)

dimana Pxi = harga barang ke i yang dibeli konsumen Σbi = b1 + b2 + .... + bn syarat tidak ada nilai bi yang negatif.

Virtualisasi Komputer

Virtualisasi Aplikasi

         Virtualisasi Aplikasi yang dilakukan dengan mengisolasi aplikasi yang berjalan pada Sistem Operasi yang sama sehingga membantu untuk meniadakan konflik yang potensial terjadi dan memungkinkan provisioning dengan cepat. Sebagai contoh, sebuah aplikasi yang mungkin biasanya melakukan melakukan update ke registry, dapat melakukan update ke sebuah virtual registry. Dengan demikian sistem mampu mendapatkan kebutuhan aplikasi tanpa mengganggu aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi tidak diinstall dengan cara tradisional, sehingga aplikasi-aplikasi tersebut dapat di set-up dan di un-install lebih cepat dibandingkan setup dan un-install dengan prosedur yang biasa, termasuk opsi custom yang dapat dikonfigurasi secara manual.


Virtualisasi Presentasi

         Virtualisasi Presentasi memungkinkan user remote untuk mengakses aplikasi dan system operasi yang di-hostkan dari lokasi remote. Model yang umum digunakan adalah mengakses data perusahaan dari rumah atau selama dalam perjalanan dinas. Sistem ini memungkinkan user remote untuk melakukan manipulasi data, log-in kedalam aplikasi pada PC deskop, dan menggunakan sumber daya lain yang mungkin tidak tersedia. Virtualisasi Presentasi telah menambah keuntungan dari aplikasi resource-intensive untuk digunakan melalui computer portable atau computer lainnya yang mungkin tidak yang mungkin tidak kompatibel, bahkan yang berjalan menggunakan system operasi lain. 


KEUNTUNGAN 

  • Pengurangan Biaya invenstasi Hardware. Investasi hardware dapat ditekan lebih rendah karena virtualisasi hanya mendayagunakan kapasitas yang sudah ada. Tak perlu ada penambahan perangkat komputer, server dan pheriperal secara fisik. 
  • Kemudahan Backup dan Recovery. Jika suatu saat server tersebut mengalami crash, kita tidak perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Hemat waktu tenaga dan sumber daya.

Server virtual dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat dijalankan pada mesin lain dengan mengubah sedikit konfigurasi. Mengurangi beban kerja para staff IT dan mempercepat proses implementasi suatu sistem. 

Kemudahan maintenance dan pengelolaan. Jumlah server yang lebih sedikit otomatis akam mengurangi waktu dan biaya untuk mengelola. 

Standarisasi Hardware. Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi hardware sehingga proses pengenalan dan pemindahan suatu spesifikasi hardware tertentu. Sistem tidak perlu melakukan deteksi ulang hardware sebagaimana instalasi pada istem/komputer fisik. 

Kemudahan replacement. Proses penggantian dan upgrade spesifikasi server lebih mudah dilakukan. Jika server induk sudah overload dan spesifikasinya tidak mencukupi lagi, kita bisa dengan mudah melakukan upgrade spesifikasi atau memindahkan virtual machine ke server lain yang lebih powerful.

KEBUTUHAN SISTEM UNTUK VIRTUALISASI

Semakin tinggi spesifikasi yang akan dijalankan, semakin tinggi pula spesifikasi server yang akan digunakan sebagai server 4 induk. Meski demikian asumsi ini tidak 100% benar. ika mesin virtual ada 5 yang masing-masing membutuhkan memory 1GB tidak berarti bahwa server harus memiliki spesifikasi diatas 5 x 1GB. 

spesifikasi minimal server induk yang akan digunakan untuk menjadikan sebuah distro linux sebagai virtual server: 
    • Processor server harus memiliki kemampuan 64bit. 
    • full virtualization pada Proxmox processor memiliki model Intel VT (Virtualization Technology) atau AMD-V. 
    • Memory minimal 1 GB 
    • Kapasitas Hardisk Minimal 20 GB 
    • Memiliki network card.

ARTIKEL PENDIDIKAN

          Artikel Pendidikan merupakan sebuah tulisan yang memberikan informasi mengenai bidang pendidikan baik formal maupun non formal. Sekedar untuk mengingatkan Anda tentang pendidikan berikut ini saya paparkan tentang filosofi pendidikan dan fungsi pendidikan.


Filosofi Pendidikan




           Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti dilakukan banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.

            Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
Fungsi Pendidikan

            Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes). Mempersiapkan anggota masyarakt untuk mencari nafkah, fungsi laten lembaga sebagai wadah pendidikan, melalui pendidikan di sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.

           Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan danya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.

         Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Memilih dan mengajarkan peranan sosila.

Tugas 9S Badan Usaha

PENGANTAR BISNIS


Nama Dosen : SUGENG LESTARI, SE, MM.
Kelas : 1EB23 
Type : ESSAY
Oleh : BUNGA HARYANI FARIDA 


SOAL!!!

  1. Jelaskan Faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan bentuk badan usaha yang akan dijalankan!
  2. Jelaskan keunggulan dan kelemahan badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas!
  3. Jelaskan beberapa badan usaha yang sebagian atau seluruh modalnya berasal dari Pemerintah!
  4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Badan Usaha yang bukan merupakan Badan Hukum, apa saja ciri-cirinya dan berikan contohnya!
  5. Jelaskan beberapa bentuk penggabungan badan usaha dan jelaskan pula apa tujuan dibentuknya penggagungan badan usaha tersebut!

JAWABAN!!!

     1.  Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan kita untuk memilih bentuk badan usaha

Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan kita untuk memilih bentuk badan usaha:

          a) Jenis usaha yang dijalankan
      Hal pertama dalam menentukan jenis usaha. Sesuai dengan keinginan pengiriman kita bisa dalam bentuk perdagangan, industri dsb. kita harus pintar-pintar memilih jenis usaha yang mengeluarkan modal tidak terlalu besar dengan resiko kerugian kecil.

         b) Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
      Agar usaha dapat terkordinir dengan baik. kita menempatkan bagian-bagian sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.


Pihak-pihak dalam perusahaan besar terdiri dari,

       1. Manajemen keuangan
                    a. Owner (pemilik)
                    b. Investor
                    c. Supplyer (Pemasok barang)
       
       2. Manajemen SDM


       3. Mananjemen Produksi


       4. Manajemen Pemasaran
                        a. Promotion
                        b. Price
                        c. Place
                        d. Production
           c) Besarnya resiko kepemilikan
    Misalnya dalam bidang industri kita akan memerlukan alat-alat produksi dan alat-alat produksi itu pun memerlukan perawatan kemudian belum lagi ada barang-barang reject atau cacat dll. Semua itu merupakan resiko yang harus kita tanggung dan semaksimal mungkin,kita harus menekan besarnya kerugian.

          d) Besarnya investasi yang ditanam
     Dalam hal ini kita harus memperhitungkan modal yang kita punya, karena modal sangat berpengaruh pada usaha yang kita jalankan.

        e) Peraturan-peraturan pemerintah
         Memperhatikan peraturan-peraturan pemerintah seperti ijin industri, NPWP, akta notaris dan ijin domilisi.         

     2. Keunggulan dan kelemahan Perseroan Terbatas (PT), yaitu:
  • Keunggulan
    1. Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang-utang perusahaan. Maksudnya adalah jika anda termasuk pemegang saham dan kebetulan perusahaan punya utang, anda hanya bertanggung jawab sebesar modal yang anda setorkan. Tidak lebih.
    2. Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebab tidak tergantung pada beberapa pemilik. Pemilik dapat berganti-ganti.
    3. Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepada orang lain.
    4. Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volume usahanya, misalnya dengan mengeluarkan saham baru.
    5. Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolaan sumber-sumber modal untuk itu secara efisien. Jadi jika anda mempunyai manajer tidak cakap, anda bisa ganti dengan yang lebih cakap.

  • Kelemahan

    1. PT merupakan subyek pajak tersendiri. Jadi tidak hanya perusahaan yang terkena pajak. Dividen atau laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan. Tentunya dari pemegang saham yang bersangkutan.
    2. Jika anda akan mendirikan perseroan terbatas, pendiriannya jauh lebih sulit dari bentuk kepemilikan usaha lainnya. Dalam pendiriannya, PT memerlukan akte notaris dan ijin khusus untuk usaha tertentu.
    3. Biaya pembentukannya relatif tinggi.
    4. Bagi sebagian besar orang, PT dianggap kurang “secret” dalam hal dapur perusahaan. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas perusahaan harus dilaporkan kepada pemegang saham. Apalagi yang menyangkut laba perusahaan.

3. Badan usaha yang sebagian atau seluruh modalnya berasal dari pemerintah yaitu BUMN (Badan Usaha Milik Negara). BUMN di Indonesia berbentuk perusahaan perseroan, perusahaan umum, dan perusahaan jawatan. Contohnya antara lain : PT Kereta Api. PT Timah Bangka, dan PT Peruri.


 4. Badan usaha bukan berbentuk badan hukum terdiri dari:

        (1) Persekutuan Perdata
    • Suatu perjanjian di mana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan yang terjadi karenanya;
    • Para sekutu bertanggung jawab secara pribadi atas Persekutuan Perdata.
        (2) Firma
    • Suatu Perseroan yang didirikan untuk melakukan suatu usaha di bawah nama bersama;
    • Para anggota memiliki tanggung jawab renteng terhadap Firma.
        (3) Persekutuan Komanditer (“CV”)
    • Terdiri dari Pesero Aktif dan Pesero Pasif/komanditer.
    • Pesero Aktif bertanggung jawab sampai dengan harta pribadi, sedangkan pesero pasif hanya bertanggung jawab sebesar modal yang telah disetorkan ke dalam CV. 
          Apabila PD/UD akan "diubah" dengan badan usaha lainnya, maka PD/UD tersebut akan dibubarkan serta izin yang dimiliki oleh PD/UD tersebut akan dicabut. Selanjutnya, akan didirikan badan usaha yang sesuai dengan karakteristik dan visi misi yang diinginkan.

     5. PENGGABUNGAN BADAN USAHA
       
             Penggabungan badan usaha (business combination) adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain. Menurut IFRS 3, penggabungan usaha terjadi sewaktu suatu perusahaan dibentuk sebagai entitas pelapor tunggal atas satu atau beberapa perusahaan yang diperolehnya. Dengan kata lain, penggabungan badan usaha (business combination) adalah meliputi suatu pembelian aktiva bersih, termasuk goodwill dari suatu entitas lain. Namun bukan sebagai suatu pembelian atas ekuitas perusahaan lain atau bukan menghasilkan suatu hubungan perusahaan induk dan anak.
            Berdasarkan definisi penggabungan badan usaha menurut IFRS 3 tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa seluruh penggabungan usaha harus dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Dan metode The Pooling tidak lagi digunakan.
             Kombinasi perusahaan-perusahaan dilakukan karena bermacam-macam tujuan yang ingin dicapai, di antaranya untuk memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas, volume penjualan yang lebih tinggi, organisasi yang lebih kuat, produksi dan manajemen yang lebih baik, penghematan biaya melalui operasi yang ekonomis dan efisien, pengendalian yang lebih baik terhadap pasar dan posisi persaingan, diversifikasi produk, dan kemampuan mengumpulkan modal yang lebih besar.

Bentuk-bentuk Penggabungan Badan Usaha

     Bentuk penggabungan badan usaha dilihat dari segi jenis usaha perusahaan-perusahaan yang bergabung dibedakan ke dalam tiga macam bentuk sebagai berikut.

  • Penggabungan Horizontal. 
             Penggabungan horizontal terjadi apabila perusahaan-perusahaan yang bergabung dalam lini usaha atau pasar yang sama. Pada umumnya motif yang mendasari terbentuknya penggabungan horizontal adalah dalam rangka mengurangi tingkat persaingan di antara perusahaan sejenis tersebut. Keuntungan lain yang diharapkan dari penggabungan horizontal di samping mengurangi persaingan, juga dengan adanya skala operasi yang lebih besar sehingga dapat dihemat berbagai macam biaya.
Contoh, Delta Air-Lines mengambil alih kendali rivalnya yaitu Western Air-Lines, dengan biaya sebesar $787 juta.
  • Penggabungan Vertikal. 
             Apabila perusahaan yang semula merupakan langganan terhadap produk (jasa) yang dihasilkan oleh perusahaan lain, atau sebaliknya perusahaan lain itu adalah supplier bahan baku baginya dan kemudian mengadakan penggabungan perusahaan, maka penggabungan demikian disebut penggabungan vertikal. Motif penggabungan vertikal pada umumnya adalah di dalam rangka mendapatkan kepastian pemasaran hasil produksi atau kon¬tinuitas penyediaan bahan baku.
Contoh, Disney mengakuisisi ABC Television selama tahun 1995 untuk memberikan akses yang mudah ke pasar penyiaran massal untuk filem-filem produksi Disney, serta outlet iklan yg cocok untuk produk Disney yang lain.
  • Penggabungan Konglomerat (Conglomerate Combinations). 
            Penggabungan perusahaan-perusahaan dengan fungsi produk atau jasa, atau kedua-duanya, yang tidak saling berhubungan dan beragam. Tujuan penggabungan konglomerat pada umumnya adalah diversifikasi untukmengurangi risiko yg berkaitan dengan lini bisnis tertentu.
Contoh, Texas Utilities Company mengakuisis Lufkin-Conroe Communications Company, sebuah perusahaan telepon lokal, untuk mendiversifikasi ke bisnis telekomunikasi.

Dari Segi Kejadian Hukumnya

Dari segi kejadian hukumnya, bentuk-bentuk penggabungan badan usaha dapat dibedakan ke dalam:

  • Merger. 
           Merger adalah penggabungan perusahaan dengan jalan pemilikan langsung oleh suatu perusahaan terhadap harta milik dari satu atau lebih perusahaan lain yang digabungkan. Pada cara ini perusahaan yang mengambil alih harta milik perusahaan lain menjadi satu-satunya perusahaan yang tetap mempertahankan identitas serta melanjutkan usahanya. Sementara perusahaan lain yang menyerahkan harta miliknya dibubarkan dan dengan demikian kehilangan statusnya sebagai unit usaha yang terpisah. Biasanya penggabungan semacam ini dilakukan dengan jalan memiliki seluruh harta kekayaan dan mengakui semua kewajiban (utang-utang) dari perusahaan yang dibubarkan tersebut. Pembayaran terhadap kekayaan bersih yang diserahkan dapat berbentuk uang tunai; surat-surat berharga (saham sendiri) atau kedua-duanya. Dalam hal pembayaran melebihi jumlah (di atas) nilai pasar dari kekayaan bersih yang diserahkan, selisih lebih tersebut diakui dan dicatat (diperlakukan) sebagai pembayaran goodwill. Hal ini bisa dibenarkan hanya apabila perusahaan yang digabungkan memiliki kemampuan lebih untuk memperoleh keuntungan.

Contoh, Bank Danamon + Bank Duta = Bank Danamon, dan
PT Sarasa Nugraha tbk. + PT Indo Acidatama = PT Sarana Nugraha tbk.
  • Konsolidasi. 
          Penggabungan perusahaan disebut dengan konsolidasi, jika dalam proses penggabungan itu dibentuk sebuah perusahaan baru dengan tujuan khusus untuk membeli (mengambil alih) harta milik dan mengakui utang-utang dari dua atau lebih perusahaan yang telah ada. Biasanya perusahaan baru yang dibentuk akan mengeluarkan modal saham (surat berharga) sebagai alat pembayaran atas kekayaan ber¬sih yang diserahkan oleh perusahaan-perusahaan lain. Dengan demikian, pemilik (pemegang saham) perusahaan terdahulu juga menjadi pemegang saham (pemilik) pada perusahaan yang baru dibentuk tersebut.
Contoh, Bank Exim + Bank BDN = Bank Mandiri
Sebelum merger dan konsolidasi dilaksanakan, biasanya beberapa persyaratan yang diajukan oleh masing-masing perusahaan disahkan oleh mana¬jemen yang bersangkutan. Perjanjian penggabungan perusahaan harus terlebih dahulu disetujui oleh pemilik atau pemegang saham dari perusahaan yang akan digabungkan dan dibubarkan, maupun oleh pemilik perusahaan yang akan tetap ada dan melanjutkan usahanya. Perjanjian penggabungan perusahaan harus sesuai dengan dan disahkan oleh instansi atau pengusaha yang berwenang.
Sebelum perjanjian penggabungan badan usaha dilaksanakan, biasanya terlebih dahulu diperlukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan dari masing-masing perusahaan dan penilaian kembali terhadap harta kekayaan oleh instansi yang ditunjuk (disetujui) oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Hasil pemeriksaan laporan keuangan dan penilaian kembali harta kekayaan akan dipakai sebagai dasar menentukan kontribusi relatif dari masing-masing pihak kepada perusahaan yang baru dibentuk.
Penggabungan perusahaan baik dengan cara merger maupun dengan cara konsolidasi akan berakibat terbentuknya satu perusahaan yang merupakan gabungan dari dua atau lebih perusahaan. Di dalam praktik, sering tidak dibedakan antara peng¬gabungan perusahaan dengan cara merger dan penggabungan perusahaan dengan cara konsolidasi.

  • Bentuk lain dari penggabungan usaha menurut PSAK 
            adalah jika Satu perusahaan memperoleh saham dari perusahaan lain. Sedangkan perusahaan yang diperoleh sahamnya dapat dibubarkan (merger) pada akhirnya, jika memperoleh 100% hak kendali.

  • Bentuk lainnya 
          adalah jika Satu perusahaan memperoleh hak kendali melalui pemilikan saham mayoritas (> 50%). Sedangkan perusahaan yang diperoleh sahamnnya pada akhirnya akan tetap berdiri. Kedua perusahaan yang saling kepemilikan saham akan disebut: parent-subsidiary relationship.

Contoh, Temasek company + Danamon = Temasek (parent) + Danamon (subsidiary).

Rabu, 26 November 2014

Pengertian dan Contoh Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI


Pengertian Struktur Organisasi
  • Struktur Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.


Contoh Struktur Organisasi

PT. Abdi Jasa Karya Nusantara (AJKN)


         Bagan Struktur Organisasi PT. AJKN terdiri dari Direktur yang membawahi Manajer Mutu sebagai pengelola Operasional secara administrasi kegiatan harian. Dalam kegiatan operasional sehari – hari tersebut dibantu oleh Manajer Teknis, Manajer Marketing dan Manajer Administrasi. Masing – masing Manajer bertanggung jawab atas segala tugas yang dibebankan serta langsung bertanggung jawab kepada Direktur Cabang melalui Wakil Manajemen. Secara jelas dan terperinci tugas dan wewenang masing – masing diuraikan sebagai berikut :
  •      Direktur         

1.       Menetapkan kebijakan mutu, sasaran mutu, visi dan misi perusahaan.
2.       Menetapkan struktur organisasi, tanggung jawab dan penanggung jawab dan penanggung jawab sistem mutu ( wakil Manajemen ).
3.       Menetapkan wakil Manajemen.
4.       Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan Internal audit.
5.       Menetapkan sistem komunikasi internal
  •      Wakil Manajemen (Manajer Mutu)

1.       Memastikan konsisten pelaksanaan sistem Manajemen Mutu.
2.       Memelihara dan menetapkan seluruh proses sistem Manajemen Mutu.
3.       Melaporkan kepada direktur mengenai kinerja dan sistem Manajemen Mutu termasuk kebutuhan untuk peningkatan.
4.       Membuat kerangka kerja.
5.       Membuat panduan mutu.
6.       Menyiapkan bahan penyusunan, pemeliharaan, sosialisasi dokumen dan sistem mutu
  •     Keuangan     

1.       Bertanggung jawab dalam mengelola keuangan perusahaan.
2.       Mengelola dan menganalisa keuangan perusahaan.
3.       Mengawasi anggaran yang telah ditetapkan.
4.       Membuat laporan posisi keuangan perusahaan.
5.       Bertanggung jawab kepada wakil manajemen
  •      Manajer Pemasaran        

1.       Melaksanakan fungsi pemasaran dan penjualan dalam perusahaan.
2.       Membuat perencanaan dan strategi pemasaran.
3.       Mengelola keluhan para pelanggan yang kemudian disampaikan kepada wakil manajemen.
4.       Melakukan survey order bersama fumigato
  •     Fumigator (tenaga kompeten)

1.       Memastikan pelaksanaan fumigasi sesuai dengan standar Barantan.
2.       Bertanggung jawab terhadap keberhasilan pekerjaan fumigasi.
3.       Bertanggung jawab dalam kevalidasian dokumen fumigasi.
4.       Bertanggung jawab kepada wakil manajemen.
5.       Melakukan perekaman seluruh kegiatan fumigasi.
6.       Memastikan semua sarana yang diperlukan untuk fumigasi selalu tersedia dan terkalibrasi
  •     Administrasi             

1.       Sebagai pengawas mutu dibidang administrasi.
2.       Menerima dan mencatat order pekerjaan fumigasi.
3.       Memastikan bahwa semua dokumen dan rekaman hasil kegiatan perusahaan disimpan sesuai dengan kebijakan perusahaan.
4.       Memastikan bahwa semua kebutuhan administrasi tersedia.
5.       Bertanggung jawab kepada wakil manajemen
  •  Helper          

1.       Membantu pekerjaan fumigator dilapangan.
  •      Kurir / Kolektor    

1.       Mengantar dokumen fumigasi kepada pelanggan.
2.       Melakukan penagihan biaya fumigasi kepada pelanggan

Daftar Pusaka:
Ø  http://ptajkn.wordpress.com/struktur-organisasi/